Suarapena.com, JAKARTA – Sejumlah pemimpin dunia menyambut positif tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Rabu (15/1/2025), yang memberikan harapan untuk mengakhiri agresi Israel di Jalur Gaza yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyambut gencatan senjata ini sebagai langkah yang sejalan dengan usulannya pada Mei 2024.
Menurut Biden, kesepakatan tersebut akan mengakhiri pertempuran di Gaza, memperlancar bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina, dan menyatukan kembali para sandera dengan keluarga mereka.
“Kami berkomitmen untuk membawa pulang tiga warga negara AS yang disandera di Gaza,” tulis Biden melalui media sosial X, Kamis (16/1/2025).
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengungkapkan gencatan senjata ini adalah kabar yang telah lama dinanti. Ia menekankan pentingnya mengalirkan bantuan kemanusiaan untuk mengakhiri penderitaan di Gaza dan mendesak upaya untuk mencapai solusi permanen guna menyelesaikan konflik Israel-Palestina berdasarkan prinsip solusi dua negara.
Kanselir Jerman Olaf Scholz juga menyambut gencatan senjata tersebut sebagai “berita baik”. Menurutnya, kesepakatan ini membuka jalan bagi perdamaian permanen dan perbaikan kondisi kemanusiaan yang sangat buruk di Gaza.
Presiden Prancis Emmanuel Macron pun menyatakan hal demikian. Ia menyebut gencatan senjata ini memberikan “kelegaan besar bagi rakyat Gaza” dan harapan baru bagi keluarga sandera yang telah terperangkap dalam peperangan selama 15 bulan.
Adapun pengumuman resmi gencatan senjata disampaikan oleh Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, yang menyebut kesepakatan ini terdiri dari tiga tahap yang mulai berlaku pada Minggu (19/1/2025). Dunia kini menantikan apakah gencatan senjata ini akan menjadi langkah awal menuju perdamaian yang lebih langgeng di kawasan yang dilanda konflik panjang ini? (sp/at)