Suarapena.com, JAKARTA – Dalam menghadapi Pilkada serentak 2024 yang akan berlangsung di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota, Rahmah Sholeh, Direktur Pustaka Institute, menyoroti pentingnya mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang akan datang.
Pilkada kali ini diharapkan akan membuka babak baru dalam sejarah pemilihan di Indonesia.
Rahmat menekankan empat tantangan utama yang harus dihadapi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU):
- Potensi Polarisasi: “Polarisasi di setiap wilayah menjadi kemungkinan yang sangat mungkin terjadi,” ujar Rahmat, Kamis (4/4/2024). “Kita harus siap menghadapi isu polarisasi dan konflik yang mungkin muncul di berbagai wilayah secara bersamaan.”
- Beban Kerja Penyelenggara: Pilkada serentak memerlukan sumber daya manusia yang siap menjalankan tugas. “Isu kelelahan pelaksana dalam menjalankan tugas yang sebelumnya telah menimbulkan korban jiwa harus menjadi perhatian utama,” katanya.
- Kampanye Hitam dan Berita Palsu: Pentingnya mengantisipasi kampanye hitam, berita palsu, dan politik uang.
- Kredibilitas Penyelenggara: “Isu kecurangan dalam Pilpres sebelumnya masih sangat melekat dalam pikiran sebagian masyarakat,” tambah Rahmat. “KPU harus mampu menjawab hal ini.”
Rahmat juga menegaskan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam sistem pengawasan dan pencegahan.
“Masyarakat perlu memiliki kesadaran politik untuk berpartisipasi secara aktif, tidak hanya sebagai pemilih, tetapi juga sebagai pengawas, dan aktif dalam mencegah hal-hal yang dapat merusak demokrasi di negara kita,” pungkasnya.
Dengan menghadapi tantangan ini secara bersama-sama, Indonesia dapat memastikan bahwa Pilkada serentak 2024 akan berjalan dengan lancar dan demokratis. (r5/bo)