Suarapena.com, BEKASI – Heri Koswara, Calon Wali Kota Bekasi nomor urut 1, menerima penganugerahan Award IBK’s Day 2024 yang diselenggarakan oleh Cagak Foundation. Penyerahan penghargaan berlangsung di Kampus LSPR Transpark Bekasi pada Minggu (6/10/2024) sore.
Penghargaan ini diberikan kepada Heri Koswara atas perannya sebagai tokoh inspiratif yang peduli terhadap individu berkebutuhan khusus, terutama dengan mendirikan sekolah bagi penyandang disabilitas.
Pada kesempatan tersebut, Heri Koswara menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas penghargaan yang diterimanya.
“Sungguh saya sangat bersyukur sekali pada sore hari ini. Di rangkaian acara saya, saya mendapatkan satu keberkahan dan keistimewaan yang selalu saya rasakan ketika berjumpa dengan saudara – saudara saya yang kebetulan orang menyebutnya sebagai penyandang disabilitas,” ungkap Heri.
Pria yang akrab disapa Bang Heri menyatakan, bahwa penghargaan tersebut seharusnya diberikan kepada istrinya, yang selama ini berperan besar dalam merawat dan mendampingi anak keduanya yakni Amatullah Basiimah. Amatullah Basiimah yang memang terlahir Penyandang Disabilitas Rungu Wicara (PDSRW).
Bang Heri mengungkapkan, kini anak kami, Amatullah Basiimah sudah berusia 23 tahun, dan saat ini berhasil menjadi seorang kepala sekolah di salah satu sekolah yang didirikannya khusus untuk anak-anak tuna rungu di Jati Asih, Kota Bekasi.
“Sebetulnya, istri saya yang paling berhak menerima penghargaan ini, dialah yang mengasuh anak kami, Amatullah Basiimah. Ia sekarang sudah 23 tahun dan memiliki satu anak. Dengan pendampingan dan motivasi, Basiimah kini menjadi kepala sekolah di sekolah yang kami dedikasikan untuk anak-anak tuna rungu,” jelas Bang Heri.
Bang Heri juga menceritakan prestasi putrinya yang pada tahun 2023 terpilih menjadi salah satu duta membaca kitab suci Alquran. Basiimah menjadi bagian dari penyusun mushaf Alquran Isyarat yang diterbitkan Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ) Kementerian Agama RI.
Ia menjelaskan bahwa Al-Qur’an khusus untuk anak tuna rungu sudah selesai dicetak pada tahun 2023, dengan Jus 30 menjadi bagian yang pertama kali diterbitkan.
Lebih lanjut, Bang Heri menekankan bahwa anak-anak berkebutuhan khusus, baik yang tuna rungu, tuna netra, maupun anak-anak dengan kondisi autisme atau sindrom lainnya, bukanlah lemah. Ia menganggap mereka sebagai anugerah dari Tuhan dengan potensi luar biasa yang hanya perlu dibimbing dan difasilitasi dengan tepat.
“Saya ingin sampaikan, mereka bukanlah bentuk kelemahan, tapi anugerah dari Allah SWT. Dibalik itu, banyak keistimewaan yang bisa kita gali dari mereka. Mari kita berikan bimbingan dan motivasi yang tepat, insya Allah mereka bisa jauh lebih dahsyat jika kita berikan pendampingan yang tepat,” tandasnya. (sng)