Suarapena.com, JAKARTA – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, telah memetakan beragam kalangan yang terlibat dalam judi online atau daring hingga tingkat desa.
Dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI, Ivan menjelaskan bahwa pemetaan ini mencakup berbagai latar belakang profesi, termasuk pejabat daerah, pensiunan, dokter, wartawan, notaris, dan profesional lainnya.
Bahkan, anggota DPR dan DPRD serta pegawai di lingkungan sekretariat jenderal juga terlibat, dengan jumlah mencapai ribuan orang.
“Kita sudah memetakan sampai tingkat desa, segala macam profesi ada, apakah ada legislatif pusat sampai daerah? Ya, kita menemukan itu lebih dari 1.000 orang,” ungkap Ivan, Rabu (26/6/2024).
Ivan mengaku PPATK memiliki data detail individu yang terlibat dalam judi daring, termasuk nama, alamat, nomor handphone, dan tanggal lahir.
Data ini telah disampaikan kepada Menko Polhukam RI, Hadi Tjahjanto, yang juga Ketua Satgas Pemberantasan Judi Online. Selain itu, data individu ini juga akan diserahkan kepada pimpinan lembaga-lembaga terkait.
“Tentu cluster secara kelembagaan kami serahkan terpisah, kemarin sudah kami serahkan ke beberapa pimpinan Lembaga, hari ini akan kami serahkan ke Pak Menkominfo khusus untuk pegawai Kemenkominfo,” kata Ivan.
Ivan juga mengungkap bahwa transaksi terkait judi daring mengalami perkembangan yang signifikan, terutama pada 2019, 2020, dan 2021.
Hingga kuartal pertama tahun ini, PPATK telah menemukan transaksi senilai lebih dari Rp101 triliun terkait judi online, dengan total transaksi yang dianalisis mencapai 400 juta transaksi hanya dalam tahun ini.
Oleh karena itu, menurutnya situasi ini menunjukan pentingnya pengawasan dan pencegahan terhadap praktik judi online yang semakin marak. (r5/bo)