Scroll untuk baca artikel
NewsPar-Pol

Prabowo Didesak Buka Data Kemhan di Debat Capres, Pengamat: Tidak Bisa Sembarangan

×

Prabowo Didesak Buka Data Kemhan di Debat Capres, Pengamat: Tidak Bisa Sembarangan

Sebarkan artikel ini
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto dalam debat ketiga.
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto dalam debat ketiga.

Suarapena.com, JAKARTA – Teuku Rezasyah, pengamat hubungan internasional, menegaskan bahwa Prabowo Subianto, calon presiden sekaligus Menteri Pertahanan, tidak dapat dengan sembarangan mengungkapkan data dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) ke publik, karena beberapa data tersebut bersifat rahasia.

Rezasyah menyampaikan hal ini sebagai tanggapan atas Debat Ketiga Capres Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu malam (7/1/2024), di mana Anies Baswedan, capres nomor urut 1, dan Ganjar Pranowo, capres nomor urut 3, mendesak Prabowo untuk mengungkapkan data terkait pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan beberapa kebijakan lainnya di Kemhan.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

“Prabowo tentu memiliki data tersebut. Dia sangat tegas dalam menyatakan bahwa data tersebut bersifat konfidensial (rahasia). Sebenarnya, dia bisa saja membagi data tersebut menjadi dua bagian, mana yang bersifat rahasia dan mana yang harus diungkapkan ke publik,” kata Rezasyah di Jakarta, Senin (8/1/2024).

Berita Terkait:  Cuaca Mendung Kelurahan Jatirangga Percepat Pengiriman Logistik Kotak Suara Pemilu Ke 48 TPS

Data rahasia adalah data yang hanya boleh diakses oleh orang-orang tertentu yang memiliki kepentingan untuk mengaksesnya.

Rezasyah menjelaskan bahwa data rahasia hanya dapat diakses oleh orang-orang yang telah bersumpah dan memiliki kompetensi serta keahlian untuk mengelola data tersebut.

“Benar, tidak bisa sembarangan. Orang tersebut harus bersumpah untuk membaca data tersebut dan tidak semua orang di Kemhan bisa membaca data rahasia tersebut, dan Menteri Pertahanan juga bersumpah untuk tidak mengungkapkan data tersebut ke publik,” kata dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran tersebut.

Berita Terkait:  Pakar Kepemiluan UI tentang Sirekap, Titi Anggraini: Seharusnya Tidak Ditutup

Dalam debat ketiga dengan tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri, beberapa kebijakan pertahanan Prabowo menjadi sasaran kritik oleh Anies dan Ganjar.

Selama debat, Ganjar dan Anies beberapa kali mengkritik kebijakan pengadaan alutsista oleh Prabowo. Ganjar dan Anies juga secara bersama-sama mengkritik proses perencanaan pertahanan Kemhan hingga masalah kesejahteraan prajurit TNI.

Prabowo merespons kritikan dari kedua rivalnya tersebut dengan menyatakan bahwa data yang disampaikan oleh kedua pasangan calon tersebut tidak akurat. Prabowo menyatakan bahwa dia bersikap transparan dan mengajak keduanya bertemu di luar sesi debat.

Berita Terkait:  Puan Pastikan DPR Siap Laksanakan Putusan MK Soal Sistem Pemilu

“Penjelasannya, ya, di tempat ini, bukan di ruang tertutup yang tidak diketahui publik. Jika Bapak mengetahui bahwa data tersebut salah, tunjukkan di tempat ini, sehingga publik bisa mengetahui,” kata Anies merespons ajakan Prabowo.

Namun, Prabowo berpendapat bahwa membahas masalah internal pertahanan suatu negara tidak pantas dilakukan secara terbuka.

“Sekarang waktunya tidak ada. Jadi, saya mengundang kita untuk berbicara, secara terbuka. Apakah kita harus mengungkapkan semua kekurangan kita di depan publik? Apakah itu pantas? Di negara yang baik, negara maju, ada masalah yang bersifat rahasia,” kata Prabowo. (sng/ant)