Scroll untuk baca artikel
HeadlinePar-Pol

Tak Hadiri Penyerahan SK, Rahmat Effendi Bisa Bertarung dengan PKS

×

Tak Hadiri Penyerahan SK, Rahmat Effendi Bisa Bertarung dengan PKS

Sebarkan artikel ini

SUARAPENA.COM – Tak hadir dalam acara penyerahan Surat Keputusan (SK) 116 pasangan kepala daerah oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rahmat Effendi bisa bertarung dengan PKS di Pilkada Kota Bekasi 2018.

“Kemungkinan itu bisa saja ada, apabila rekom dari PKS untuk petahana dicabut,” ujar Ketua DPD PKS Kota Bekasi Heri Koswara, Jumat (5/1/2018).

Dia mengungkapkan, penyerahan SK 116 pasangan kepala daerah diserahkan oleh PKS di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (4/1/2017) malam. Salah satu rekomendasi PKS, kata dia, yakni pasangan Rahmat Effendi dengan Sutriyono dari PKS untuk Pilkada Kota Bekasi.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Dengan tidak hadirnya Rahmat Effendi dalam penyerahan SK tersebut, maka PKS harus mengambil sikap dan memilih kader untuk bertarung merebut kursi Wali Kota Bekasi.

“Tentunya saat ini belum bisa ditentukan, karena rekomendasi masih untuk Pak Rahmat. Jika rekom dicabut berarti kita sudah siap maju dan meramaikan pesta demokrasi Pilkada Kota Bekasi tahun ini,” jelasnya.

Berita Terkait:  Strategi Pemenangan Pileg PKS: ‘Kolonial’ Harus Tetap Gunakan Cara Milenial

Sebelumnya, Sekretaris DPW PKS Jawa Barat Abdul Hadi mengaku kecewa dengan tidak hadirnya Rahmat Effendi dalam penyerahan SK.

“Atas nama keluarga besar PKS kami kecewa karena Pak Pepen (Rahmat Effendi) tidak hadir di acara penyerahan SK. Kami sudah mengundang secara resmi. Tapi tidak ada komunikasi kalau tidak hadir,” ungkapnya.

Berita Terkait:  Kuat di PDI Perjuangan, Anim Percaya Diri Melenggang ke Pilkada 2018

Kendati tidak hadir dalam penyerahan SK pasangan kepala daerah, PKS masih memberikan tenggang waktu bagi petahana hingga masa pendaftaran calon wali kota. Dengan demikian, keputusan PKS untuk bertarung melawan petahana atau tidak bakal ditentukan hingga batas waktu tersebut.

“Kami akan komunikasi dan menunggu hingga hari terakhir pendaftaran. Kalau tidak serius, kita cabut rekom itu,” tegas Abdul Hadi. (sng)