Scroll untuk baca artikel
HeadlineNewsPemerintahan

Dikunjungi Utusan Khusus Presiden, Bupati Nunukan Curhat Batas Negara RI – Malaysia

×

Dikunjungi Utusan Khusus Presiden, Bupati Nunukan Curhat Batas Negara RI – Malaysia

Sebarkan artikel ini

SUARAPENA.COM – Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid mencurahkan isi hatinya (curhat) terkait batas negara antara Indonesia – Malaysia. Curhatannya disampaikan saat mendapat kunjungan Utusan Khusus Presiden (UKP) bidang Penetapan Batas Maritim (PBM) RI-Malaysia, Eddy Pratomo di Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, Selasa (13/6/2017).

Setelah menyambut UKP PBM Eddy Pratomo, bersama Asmin Laura Hafid mereka meninjau batas negara di Sei Pancang, Pulau Sebatik.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

“Yang menjadi PR (pekerjaan rumah) kita bersama sampai detik ini juga kurang lebih persoalan batas wilayah ini masih belum ada kejelasan. Ini yang dijadikan isu-isu masyarakat kita seolah-olah mereka merasa tidak diperhatikan oleh negara dan bangsa sendiri. Padahal (batas wilayah) ini urusan dua negara yang mungkin belum disepakati bersama,” kata Asmin Laura Hafid.

Berita Terkait:  4 Pos Lintas Batas Negara Dibangun di Kalimantan Utara

Menurut Asmin, pemerintah daerah tidak henti-hentinya memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tetap konsisten dengan komitmen dan prinsip, yaitu NKRI harga mati.

Sampai saat ini, lanjutnya, masyarakat Nunukan juga sangat memegang teguh komitmen itu. Tapi diingatkannya, tidak bisa dilupakan begitu saja bahwa memang masih banyak PR yang harus diselesaikan agar kegalauan-kegalauan di tengah masyarakat ini tidak terus terjadi.

“Mungkin di sisi kita (pemerintah) aman-aman saja tetapi mungkin ada yang selalu datang dan sebagainya membawa provokasi dan sebagainya,” ujar Asmin.

Berita Terkait:  4 Pos Lintas Batas Negara Dibangun di Kalimantan Utara

Menurut Bupati Nunukan itu, selain di Sebatik sebenarnya ada wilayah-wilayah perbatasan di Kabupaten Nunukan yang lebih memperihatinkan.

“Sebatik sudah lumayan maju, ada yang lebih memprihatinkan lagi dan itu berbatasan langsung dengan negara tetangga kita seperti wilayah Krayan dan Lumbis Ogong,” kata Asmin seraya berharap kedatangan Utusan Khusus Presiden bidang PBM RI-Malaysia bisa segera menyelesaikan batas wilayah kedua negara.

Menanggapi keluhan Bupati Nunukan itu, Utusan Khusus Presiden bidang PBM RI-Malaysia Eddy Pratomo mengemukakan, pemerintah RI sudah 6 kali berunding dengan pemerintah Malaysia.

Menurut Eddy, pihaknya sudah mulai membuat garis-garis batas dengan Malaysia, dan ada beberapa segmen yang mulai dipahami kedua negara.

Berita Terkait:  4 Pos Lintas Batas Negara Dibangun di Kalimantan Utara

“Kita sedang merancang suatu garis laut teritorial antara Tawau dan Sebatik ini. Kalau garis itu nanti disepakati, mudah-mudahan tahun depan, syukur-syukur tahun ini, karena tahun ini ada pertemuan antara Presiden (RI) dengan PM Malaysia,” kata Eddy.

Utusan Khusus Presiden bidang PBM RI-Malaysia itu berjanji akan menjadikan permasalahan-permasalahan yang disampaikan Bupati Nunukan sebagai bahan perundingan lebih lanjut dengan pemerintah Malaysia.

“Batas laut teritorial sangat penting, kalau bisa diputuskan pada tahun ini sehingga aspek pengamanan illegal fishing, soal pelanggaran wilayah, itu akan segera tertangani. Ada kepastian hukum,” terang Eddy. (un/dns/es/sng)