Suarapena.com, BANDUNG – Dalam upaya memerangi wabah demam berdarah dengue (DBD) yang meningkat, Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengumumkan strategi intensifikasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan penerapan metode 3M Plus di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Bey menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dan masyarakat untuk mengimplementasikan gerakan ini secara efektif.
“Kami akan meningkatkan PSN dan 3M Plus. Saya mengajak semua kepala daerah untuk aktif di lapangan dan bersama-sama memastikan keberhasilan gerakan ini,” ujar Bey Machmudin di Gedung Sate, Bandung, Senin (25/3/2024).
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mempersiapkan alat NS-1, sebuah alat deteksi dini yang dapat mengidentifikasi pasien DBD dengan cepat, sebagai bagian dari upaya pencegahan.
“Alat NS-1 siap digunakan untuk mendeteksi DBD secara akurat dan cepat,” tambah Bey.
Data terkini menunjukkan bahwa terdapat 11.729 kasus DBD di Jawa Barat, dengan 105 kasus berujung pada kematian.
Kabupaten Subang, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Bogor adalah beberapa wilayah yang paling terdampak.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi, menegaskan bahwa Jawa Barat menjadi prioritas dalam pencegahan DBD karena kepadatan penduduknya.
“Jawa Barat memiliki jumlah penduduk terbanyak dan risiko DBD tertinggi. Oleh karena itu, kami telah mengalokasikan berbagai logistik seperti NS-1, larvasida, insektisida, dan lainnya untuk mendukung upaya mitigasi,” ucap Imran.
Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berharap dapat menurunkan angka kasus DBD dan melindungi kesehatan masyarakat Jawa Barat. (sp/pr)