Scroll untuk baca artikel
Par-Pol

Membangun Generasi Pengusaha Muda Melalui Program Kartu Start Up Prabowo-Gibran

×

Membangun Generasi Pengusaha Muda Melalui Program Kartu Start Up Prabowo-Gibran

Sebarkan artikel ini
prabowo dan gibran
Prabowo dan Gibran bersama Habib Luthfi bin Yahya.

Suarapena.com, JAKARTA – Anthony Leong, Ketua Tim Relawan Prabowo-Gibran Digital Team (PRIDE), menegaskan bahwa program kartu start up yang diusung oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 ini berpotensi menciptakan generasi pengusaha baru di kalangan pemuda. Menurutnya, program ini adalah manifestasi dari komitmen Prabowo-Gibran dalam mendukung pengembangan bisnis bagi generasi milenial dan Z yang memiliki ide-ide bisnis digital di era teknologi dan informasi saat ini.

Leong menekankan bahwa pemilihan presiden 2024 akan didominasi oleh pemilih muda, milenial, dan gen Z, yang kebanyakan adalah pengusaha dan calon pengusaha start up. Mereka memiliki preferensi bisnis digital yang sejalan dengan perkembangan teknologi dan informasi,” ujarnya dalam pernyataannya di Jakarta.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Program kartu start up, menurut Leong, diperkenalkan oleh Prabowo-Gibran sebelum mereka mendaftar ke KPU. Program ini ditujukan khusus untuk kaum muda, milenial, dan gen Z, dan berfokus pada inovasi dan teknologi.

Leong berharap program kartu start up ini dapat menjangkau dan menargetkan kaum muda. Selain itu, ia juga yakin bahwa program ini akan membuka peluang pekerjaan baru. “Saya berharap program start up ini sangat relevan bagi generasi muda saat ini, mengingat mereka sering kali mengalami kendala modal saat ingin memulai start up atau bisnis. Oleh karena itu, kami memberikan modal tersebut kepada mereka,” katanya.

Berita Terkait:  Prabowo Santap Siang dan Dendang Bersama Nikita Mirzani dan Lesti Kejora di Kemenhan

Leong menambahkan bahwa program kartu start up ini adalah kelanjutan dari program Presiden Joko Widodo (Jokowi). Prabowo-Gibran telah menyempurnakan dan melengkapi program yang telah dilakukan oleh Jokowi dalam mendukung dan menumbuhkan start up baru di Indonesia.

“Kami akan menyempurnakan program ini melalui tahapan-tahapan baru, tidak hanya melalui kolaborasi dengan BUMN, tetapi juga dengan memberikan ruang bagi ekosistem swasta, bersama-sama mewujudkan misalnya 2.000 start up baru. Indikator kinerja kualitas (QPI) Prabowo-Gibran adalah munculnya ribuan atau puluhan ribu start up baru,” kata Leong.

Berdasarkan hasil kajian PRIDE, Leong mengklaim bahwa program kartu start up sangat relevan dan dibutuhkan oleh pelaku start up, serta milenial dan gen Z dalam mengembangkan usaha mereka. “Program ini bukan hanya sekadar janji, tetapi bagaimana tim PRIDE telah melakukan kajian, dan program ini akan kami gunakan sebaik mungkin untuk memberikan solusi terbaik bagi masyarakat,” katanya.

Berita Terkait:  Anies Baswedan: Relawan BroNies Luar Biasa, Saya Terima Kasih

Leong berharap, dengan adanya kartu start up ini, para pelaku usaha dapat menjaga keberlangsungan usaha mereka dengan melakukan perhitungan bisnis yang baik, sehingga bisnis yang mereka bangun dapat bertahan lama. “Kami tidak hanya berfokus pada peluncuran start up, tetapi juga berharap dapat menjaga keberlanjutan (sustainability) usaha tersebut. Hal ini harus didasarkan pada perhitungan bisnis, bukan hanya perhitungan politik semata,” ujar Leong. (sng/ant)

Eksplorasi konten lain dari Suarapena.com | Suara Pena Mata Hati Bangsa

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca