Scroll untuk baca artikel
InternasionalNews

Ada Pelanggaran Perjanjian Gencatan Senjata, Hamas Tunda Pembebasan Sandera Israel

×

Ada Pelanggaran Perjanjian Gencatan Senjata, Hamas Tunda Pembebasan Sandera Israel

Sebarkan artikel ini
Hamas dikabarkan menunda pembebasan sandera Israel, dinilai ada pelanggaran-pelanggaran yang tidak sesuai dengan perjanjian kesepakatan gencatan senjata.
Hamas dikabarkan menunda pembebasan sandera Israel, dinilai ada pelanggaran-pelanggaran yang tidak sesuai dengan perjanjian kesepakatan gencatan senjata.

Suarapena.com, ISTANBUL – Brigade Al-Qassam, sayap militer kelompok Hamas Palestina, mengumumkan penundaan pembebasan warga Israel yang disandera, yang semula dijadwalkan pada Sabtu, 15 Februari mendatang.

Penundaan ini dilakukan karena Israel dinilai telah melanggar perjanjian gencatan senjata yang sudah disepakati di Gaza.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Obaida, menyebut Israel telah melakukan serangkaian pelanggaran yang mencederai gencatan senjata, antara lain penundaan pemulangan pengungsi Palestina ke Gaza utara, penembakan wilayah-wilayah di Gaza, dan penghalangan masuknya bantuan kemanusiaan.

Berita Terkait:  Hamas Tegaskan Komitmen Gencatan Senjata Meski Ada Penundaan dari Israel

Menurut Obaida, pembebasan tahanan Zionis baru akan dilanjutkan setelah Israel memenuhi ketentuan dalam kesepakatan tersebut.

Meskipun demikian, Hamas tetap berkomitmen untuk menjalankan gencatan senjata asalkan Israel juga mematuhi isi perjanjian yang telah disepakati bersama.

“Pembebasan tahanan Zionis akan ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut, sembari menunggu kepatuhan penuh dari penjajah terhadap kesepakatan ini,” ungkap Obaida, Senin (10/2/2025).

Seiring dengan pengumuman ini, pejabat pertahanan Israel, Israel Katz, segera menginstruksikan pasukannya untuk meningkatkan kewaspadaan tertinggi.

Berita Terkait:  WHO Desak Israel Bebaskan Direktur Rumah Sakit di Gaza yang Ditangkap

Katz mengecam pernyataan Hamas tersebut sebagai pelanggaran langsung terhadap gencatan senjata yang telah disepakati.

Di sisi lain, keluarga warga Israel yang ditahan di Gaza mendesak Pemerintah Israel, di bawah kepemimpinan Benjamin Netanyahu, untuk tidak menghalangi kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.

Mereka meminta bantuan dari negara-negara penengah seperti Mesir, Qatar, dan AS agar kesepakatan ini tetap dilaksanakan dengan efektif.

Forum Sandera dan Keluarga Hilang, yang mewakili keluarga korban, menegaskan agar Israel menahan diri dari tindakan yang dapat merusak peluang untuk membebaskan 76 warga Israel yang ditawan Hamas.

Berita Terkait:  Trump-Putin Bicara Dua Jam, Sinyal Gencatan Senjata Rusia-Ukraina Menguat

Kesepakatan gencatan senjata yang telah dimulai sejak 19 Januari lalu terdiri dari tiga fase, dengan tujuan menghentikan kekerasan yang telah menyebabkan lebih dari 48.000 korban jiwa di Gaza.

Fase pertama gencatan senjata yang berlangsung hingga awal Maret mencakup pembebasan 33 warga Israel yang disandera oleh Hamas, yang akan dipertukarkan dengan sejumlah tahanan Palestina. Pertukaran tahanan keenam antara Israel dan Hamas dijadwalkan berlangsung pada minggu ini. (sp/at)

error: Content is protected !!

Eksplorasi konten lain dari Suarapena.com | Suara Pena Mata Hati Bangsa

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca