SUARAPENA.COM – Isu perpecahan tubuh PDI perjuangan jelang Pilkada 2018 dianggap tidak beralasan. Hal ini disampaikan oleh Henu Sunarko Wakil Ketua DPC PDIP Bidang Komunikasi Politik, Rabu (13/9/207).
Henu menjelaskan, sejauh ini, PDI Perjuangan Kota Bekasi menjadikan dinamika internal sebagai bagian dari pematangan proses dan tahapan untuk menghadapi Pilkada Serentak di Tahun 2018.
“Tidak ada itu terbelah atau perpecahan, ini semua cerminan dinamika partai. Apalagi memetakan dukungan berbasis PAC. Semua ada mekanismenya, dan seluruh kader wajib menerima hasil dari mekanisme itu sendiri,” tegasnya.
PDI perjuangan Kota Bekasi, lanjutnya, menghormati dan taat akan mekanisasi yang tengah berproses di tingkat DPP Partai. Menyoal rekomendasi yang akan dikeluarkan pun diterima tanpa reserve. Ada nama-nama yang memang sesuai dokumen politik BP-PEMILU Kota Bekasi adalah Anim Imamuddin, Mochtar Mohamad, Lilik Hariyoso dan Engkus Prihatin.
Dia menambahkan, secara prinsip tak ada perpecahan di tubuh PDI Perjuangan, kalaupun ada cara pandang yang berbeda, itu justru sebagai pendewasaan dalam berpolitik dan berdemokrasi.
Muara akhirnya, seluruh kader dan fungsionaris partai di semua tinkatan akan bersama-sama menjalankan amanat dan perintah DPP Partai pada Pilkada 2018 mendatang.
“Polarisasi dukungan politik kepada orang per orang bukan hal yang mengkhawatirkan. PDI Perjuangan sangat teruji dan mahfum dalam soal itu, sehingga selalu mampu terhindar dari fragmentasi politik yang cenderung memecah belah,” tukas Henu.
Bagi Henu, berita yang beredar di media koran lokal Bekasi terkait perpecahan di tubuh PDI Perjuangan hanya cara dan metode jurnalistik dalam mengangkat sebuah judul yang menarik. (sng)