Scroll untuk baca artikel
HeadlinePena Kita

Problem Otak, atau Problem Hati?

×

Problem Otak, atau Problem Hati?

Sebarkan artikel ini
Ramadan di Dunia Hari Raya di Akhirat
Bang Miqo Santri Mekah asal Lamongan, Penulis Buku Renungan Qurani, dan Buku Bersama Cahaya

Oleh Bang Miqo
Santri Mekah asal Lamongan, Penulis Buku Renungan Qurani, dan Buku Bersama Cahaya

“Kamu dan tulisan-tulisanmu itu, menggembosi Ummat Islam,” kata salah seorang kawan baik. “Dan,” lanjutnya, “kamu terlalu terpengaruh pemikiran liberal. Padahal kamu tahu, tasawwuf dan liberal nggak ada hubungannya.”

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Jujur sih, senang saja dengan mereka yang mau menunjukkan kesalahan, itu bukti persaudaraan, toh? Tapi bukan berarti jika dia salah, aku nggak boleh mengoreksi. Aku rasa, itu saling membangun.

Berita Terkait:  Kualifikasi dan Peran Kompleks Seorang Guru

“Ya silahkan kalau nggak setuju,” jawabku, “tapi karena tulisanku tentang pandangan Islam dan berdasar dalil, kamu juga harus mengingatkan kesalahanku dengan cara yang sama. Biar aku manut.” Adil, bukan? “Dan pemikiran sok Islam yang tereak-tereak, memaksakan kehendak, sok benar sendiri, pun bukan ajaran tasawwuf, kalau kamu tahu. Bahkan bukan ajaran Islam.”

Berita Terkait:  Kerjasama Menangkal Hoaks Menjelang Pemilu 2024

Dan obrolan pun akhirnya kesana-kemari, aku tak tahu apa maksudnya. Yah… Jazahullah kher, semoga niat baik menelurkan amal baik.

Itu contoh kawan dengan cara berpikir yang bijak. Aku berterima kasih. Tapi, disana ada kelompok yang aku juga seharusnya berterima kasih tapi terpaksa, karena mereka memiliki cara yang lebih ekstrim, “kamu mendukung sikap orang non-muslim itu? Meski sikapnya baik, tapi dia kafir dan kamu itu sudah munafik!” Tak ada obrolan, dan hanya vonis.

Eksplorasi konten lain dari Suarapena.com | Suara Pena Mata Hati Bangsa

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca